Go Green merupakan salah satu cara mudah menyelamatkan lingkungan. Mempertahankan zona hijau dengan melakukan penghijauan/ gerakan hijau akan memperbaiki kualitas lingkungan dan kehidupan mahluk hidup.
Green Building mungkin ketika kita mengartikan dalam bahasa indonesia yang berupa bangunan hijau. Arti yang sebenarnya green building tersebut yaitu sebuah konsep tentang merencanakan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan.
Konsep serupa adalah natural building, yang biasanya pada skala yang lebih kecil dan cenderung untuk berfokus pada penggunaan material-material yang digunakan yaitu material-material yang tersedia secara lokal. Konsep ini ada untuk dapat memenuhi kebutuhan generasi-generasi berikutnya mulai dari sekarang.
Konsep green building ini berupa pemaksimalan fungsi bangunan dalam beberapa aspek, yaitu:
Efisiensi Desain Struktur
Dasar dalam setiap proyek konstruksi bermula pada tahap konsep dan desain. dalam Tahap konsep, pada kenyataannya ini merupakan salah satu langkah utama dalam proyek yang memiliki dampak terbesar pada biaya dan kinerja proyek. Tujuan utama adalah merencanakan bangungan yang memiliki konsep green building adalah untuk meminimalkan dampak yang akan disebabkan dalam bangunan tersebut baik itu selama pelaksanaan dan selama penggunaan. Perencanaan bangunan gedung yang tidak efisien dalam struktur juga memberikan efek buruk terhadap lingkungan, yaitu pemakaian bahan bangunan yang sangat banyak sehingga terjadi pemborosan.
Efisiensi Energi
Green Building sering mencakup langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi – baik energi yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti kondisi bangunan yang segi mudahnya angin dan sinar matahari yang mudah masuk kedalam bangunan.
Untuk mengurangi penggunaan energi operasi, penggunaan jendela yang se-efisiensi mungkin, plafon atau tempat masuknya aliran udara ke dalam bangunan gedung. Penempatan jendela yang efektif (pencahayaan) dapat memberikan cahaya lebih alami dan mengurangi kebutuhan penerangan listrik di siang hari dengan memanfaatkan potensi matahari sebagai sumber energi.
Memasang lampu listrik hanya pada bagian yang intensitasnya rendah. Selain itu juga menggunakan alat kontrol pengurangan intensitas lampu otomatis sehingga lampu hanya memancarkan cahaya sebanyak yang dibutuhkan sampai tingkat terang tertentu.
Menggunakan kaca film yang berkulitas seperti Iceberg window films juga sangat penting untuk menolak sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan sehingga dapat mengurangi kinerja AC yang mungkin sangat boros penggunaannya.
Efisiensi Air
Konsep green building juga memperhatikan mengenai penggunaan air. Sekarang, banyak konsep desain rumah yang mengabaikan tentang penggunaan air. Rumah-rumah mengandalkan penggunaan air tanah yang berasal dari sumur dangkal ataupun dalam tanpa memberikan masukan tambahan air kepada tanah yang berakibat turunnya permukaan air tanah dan turunnya permukaan tanah. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuat penyimpanan atau memberikan asupan air kepada tanah di lingkungan yang ada disekitarnya. Solusinya yaitu dengan membuat tandon air penadah hujan di bawah tanah atau membuat sumur resapan penadah air hujan. Sistem penadah hujan yang mana ketika air turun di atas bangunan gedung yang kemudian direkayasa sedemikian rupa sehingga direncanakan air akan berkumpul pada satu tempat dan dialirkan menuju sumur resapan untuk menghindari terjadinya penurunan permukaan air tanah.
Efisiensi Material
Berbicara mengenai bangunan maka akan menjurus kepada penggunaan material yang ada. Hal ini ada hubungannya dengan efisiensi dari desain struktur. Selain struktur, segi arsitektural juga diperhatikan seperti penggunaan dinding yang terlalu tebal, penggunaan material yang berat yang memberikan efek pada kekuatan struktur yang lebih. Sehingga semakin banyak material yang digunakan maka akan memberikan efek kepada pengeluaran dana, impact terhadap lingkungan, pengeluaran energi dalam konstruksi, dll.